Thursday, January 4, 2018

SISTEM REM MOBIL

SISTEM REM MOBIL

Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung aspek keamanan berkendaraan, maka syarat rem yang baik harus :
1. Dapat bekerja secara cepat dan tepat
2. Kemampuan pengereman dapat dipercaya
3. Gaya pengereman pada setiap roda harus sama
4. Sederhana dan pemeliharaannya mudah


Fungsi Rem :

Rem kaki :


Rem tangan      :

·      Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan jalannya kendaraan
·      Rem kaki harus berfungsi untuk semua roda
·      Untuk memacetkan putaran roda ( misal pada saat parkir )
·      Berfungsi juga sebagai rem cadangan ( misal dalam perjalanan rem kaki tidak berfungsi )

Sistem rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Menurut tempatnya : Rem roda dan rem propeler
2. Menurut pelayanannya : rem kaki dan rem tangan
3. Menurut konstruksinya : rem tromol dan rem piringan
4. Menurut mekanisme penggeraknya : Rem mekanis, rem boster, rem angin

System rem  yg digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan sebagai berikut :
Menurut konstruksinya :
  • Rem tromol
  • Rem piringan/cakram
Menurut tempatnya ada 2 :
  • Rem roda = rem yg ditempatkan pada roda depan atopun belakang
  • Rem propeller = rem yg ditempatkan didepan poros propeller
Menurut layanannya :
  • Rem kaki ,dg cara di injak
  • Rem tangan ato rem parkir
Menurut mekanisme penggeraknya :
  • Rem mekanis = rem yg menggunakan tuas ato kawat pada system rem ,kekuatan pengereman tergantung pada kekuatan tarikan/kawat
  • Rem hidraulik = rem yg menggunakan fluida dalam pengereman
  • Rem boster = suatu alat tambahan yg digunakan untuk meringankan tenaga pengereman dg memenfaatkan kevakuman
  • Rem angin = rem yg bekerja berdasarkan tekanan udara yg tersedia untuk membantu mengerakan sepatu / kampas rem dalam menekan tromol

Rem Tromol

Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk.

Perbedaannya dengan rem cakram ada pada arah gesekan. Rem cakram memiliki arah gesekan yang saling mendekati (menjepit), sehingga pada rem cakram piringan terdapat ditengah dua kampas.

Namun pada rem tromol, arah gesekan saling menjauhi. Sehingga tromol yang terhubung dengan roda diletakan disisi luar dari dua kampas rem.

Kelebihan rem tromol
  • Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar
  • Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta lembut, sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar
  • Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat tertutup


Kekurangan rem tromol
  • Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit terganggu
  • Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang responsif
  • Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram, karena arah gerakan ini akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.

Fungsi Komponen Rem Tromol Pada Mobil Yang Harus Diketahui


Komponen sistem rem tromol,fungsi dan cara kerjanya, Perlu sobat ketahui bahwasannya Kelebihan sistem rem tromol adalah braking power yang tinggi (self energizing effect), hal ini disebabkan salah satunya karena luas penampang kanvas rem itu lebih lebar dibandingkan dengan sistem rem cakram sehingga mampu menghentikan kendaraan berbobot besar atau kendaraan niaga, Akan tetapi rem tromol tidak bisa langsung menghentikan kendaraan secara cepat seperti halnya rem cakram melainkan membutuhkan jarak tertentu agar kendaraan bisa berhenti sehingga rem tromol ini boleh dibilang kurang responsif.
Fungsi Komponen Rem Tromol Pada Mobil


Dalam posting ini admin akan mengulas Fungsi Komponen Rem Tromol Pada Mobilyang mendukung kerja dari system rem tromol, 

Komponen rem tromol beserta fungsi dan cara kerjanya

1. Silinder Roda (Wheel Cylinder)

Fungsi komponen system rem yang satu ini adalah untuk mengubah tekanan fluida yang dibangkitkan oleh master silinder (Master Rem) menjadi gerakan mekanis yang mendorong sepatu rem (Brake Shoe),Adapun Bagian-Bagian  silinder roda adalah sebagai berikut:
Fungsi Komponen Rem Tromol Pada Mobil
  • Piston atau Plunger yang berfungsi sebagai komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke bentuk energi mekanis atau gerak.
  • Spring, merupakan komponen yang berfungsi untuk mengembalikan posisi piston kembali ke posisi semula pada saat system rem tidak bekerja.
  • Piston Boot atau boot atau karet pelindung yang berfungsi sebagai seal agar tidak terjadi kebocoran fluida (minyak rem) dari dalam wheel cylinder.
  • Bleedder nut, komponen ini memiliki fungsi untuk membuang udara palsu dari dalam saluran hidrolis pada saat melakukan proses bleeding.
  • Wheel cylinder housing, komponen ini berfungsi sebagai rumah wheel cylinder dimana komponen-komponen wheel cylinder ditempatkan, berbentuk silinder dan berbahan logam.

2. Pelat Penahan (Backing plate)

Fungsi komponen system rem tromol yang ini sebagai rangka sekaligus pelindung komponen rem tromol lainnya selain pelat penahan, atau sebagai dudukan tempat melekatnya komponen-komponen system rem tromol, Jika anda lihat dengan seksama maka bentuk backing plate atau pelat penahan adalam berupa lingkaran yang disertai dengan banyak lubang dan tonjolan yang dibuat dengan maksud untuk menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja secara optimal.

3. Pegas Pembalik Sepatu Rem (Return spring)

Fungsi komponen system rem tromol pegas pembailik Sepatu Rem (return spring) adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah proses pengereman berlangsung. Pada saat anda menekan pedal rem pada saat melakukan proses pengereman, sepatu rem akan bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem akibat dari kerja silinder roda. Dan ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu rem harus bisa kembali pada posisi semula sehingga tidak bergesekan dengan tromol rem. 
Pegas pembalik sepatu biasanya terdiri dari 2 pegas yaitu pegas atas (upper spring) dan pegas bawah (lower spring), Upper spring berada dibagian atas yaitu dibawah wheel cylinder atau silinder roda. Yang berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar menutup. Sedangkan Lower spring terletak didekat brake shoe adjuster (stelan rem) yang berfungsi menjaga agar dua buah sepatu rem bisa menekan brake shoe adjuster (stelan rem).

4. Penyetel Otomatis kanvas Rem

Komponen ini berfungsi untuk menyetel celah kanvas rem dengan tromol rem secara otomatis dengan jalan mengoprasikan rem tangan (hand Brake), sehingga ketika rem tromol dilengkapi dengan komponen ini anda tidak perlu menyetel secara manual menggunakan obeng untuk memutar brake shoe adjuster secara manual.komponen ini berfungi bersama-sama dengan komponen tuas penyetel otomatis dan pegas tuas penyetel,untuk lebih detailnya akan kami ulas pada posting berikutnya.

5. Pen Pegas Penahan Sepatu Rem (Brake Shoe Holder)

Perlu diketahui bahwasannya sepatu rem tromol mobil memang terletak menempel pada backing plate, akan tetapi sepatu rem ini bersifat dinamis (bergerak-gerak).oleh karena itu sebuah mekanisme holder yang dipakai harus bisa menunjang hal tersebut.

Pen Pegas Penahan sepatau rem (Brake shoe holder) terdiri dari sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan plat penekan. Ketiga komponen ini berfungsi untuk menahan sepatu rem pada backing plate agar sepatu rem tetap menempel pada backing plate dan masih bisa digerakan kekiri dan kekanan pada saat system rem dioperasikan.

6. Tromol Rem (Drum Brake)
Fungsi komponen rem ini adalah sebagai media atau bidang gesekan bersama kampas rem agar putaran roda bisa berhenti pada saat system rem dioperasikan.

Tromol tersambung ke baut roda, sehingga ketika mobil bergerak pasti tromol akan ikut bergerak. Pada saat kanvas rem menyentuh permukaan tromol akan timbul gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan kampas rem statis (diam).

7. Tuas Sepatu Rem Tangan (Parking brake lever)

Tuas ini berfungsi sebagai pengukit pada saat kita mengoperasikan rem tangan sehingga kanvas rem terungkit atau terdorong keluar dan bergesekan dengan permukaan dalam tromol rem sehingga terjadi proses pengereman, dan bekerja secara mekanik buka secara hidrolik.

8. Pegas Jangkar

Komponen ini berfungsi untuk menahan dan menjaga agar sepatu rem pada bagian bawah selalu nempel pada anchor pin dan sepatu rem tetap bisa bergerak kekiri dan kekanan pada saat system rem dioperasikan.

9. Kabel Rem Tangan (Parking brake cable)

Komponen system rem yang satu ini berfungsi untuk menghubungkan gerakan tuas rem parker pada ruang kemudi dengan parking brake lever yang ada pada rem sehingga kanvas rem terungkit keluar dan terjadi proses pengereman pada saat rem parker dioperasikan.

10. Sepatu rem dan kanvas ( Brake Shoe dan Brake Lining)

Fungsi komponen system rem ini  ( Brake Shoe) adalah sebagai tempat untuk meletakan atau melekatnya kanvas rem pada sistem rem tromol. Sedangkan pada system rem cakram dikenal dengan istilah brake pad. Brake shoe terdiri dari dua sepatu rem yang masing-masing berbentuk setengah lingkaran dan jika digabung akan berbentuk lingkaran yang nantinya akan berada di sisi dalam tromol rem, sedangkan brake lining berfungsi sebagai bidang gesek pengereman dengan tromol rem pada saat rem dioperasikan sehingga putaran roda diperlambat dan gaya gesek ini akan dirubah menjadi energy panas yang diserap oleh tromol rem.

Prinsip Kerja Rem Tromol

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.

Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem.

Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka duua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.

Komponen Utama Rem Tromol

Secara umum, ada tiga komponen utama pada sistem pengereman tipe tromol. Yaitu ;

1. Sepatu rem

Sepatu rem adalah komponen yang berfungsi untuk menempelkan kampas rem. Sepatu rem berbentuk setengah lingkaran yang memiliki permukaan luar rata. Di permukaan luar inilah ditempelkan sebuah kampas rem.

Lebar kampas rem pada sepatu rem, itu cukup besar apabila dibandingkan dengan kampas rem cakram. Karena kampas rem ini, memanjang sepanjang permukaan sepatu rem.

Hal tersebut membuat luas penampang rem menjadi semakin lebar dan kuat.

2. Silinder roda

Fungsi silinder roda, hampir sama dengan kaliper pada rem cakram. Yakni untuk menggerakan sepatu rem untuk bergerak menekan tromol rem.

Bentuk silinder roda, seperti sebuah silinder yang memiliki dua buah piston pada dua ujungnya. Didalam silinder ini, terisi cairan hidrolik yang akan menggerakan piston ke luar. Saat piston terdorong oleh cairan hidrolik maka kampas rem akan ikut bergerak ke arah luar.

Sehingga penekanan kampas rem terhadap tromol bisa terjadi.

3. Tromol rem

Tromol rem adalah komponen berbentuk seperti mangkuk yang dijadikan sebagai media gesekan. Fungsi tromol rem sebagai perantara putaran dari roda, artinya tromol rem itu akan berputar sesuai putaran roda. Sehingga ketika tromol rem dihentikan putarannya, otomatis roda kendaraan akan berhenti berputar.

Tromol rem terbuat dari besi solid sehingga saat bergesekan dengan kampas rem, tidak terjadi keausan. Kalaupun terjadi keausan, itu akan berlangsung cukup lama.

Selain 3 komponen diatas, apabila dibahas secara rinci maka ada 4 tambahan komponen lagi. Selengkapnya bisa simak ; 7 Kompnen rem cakram beserta fungsinya

Jenis – Jenis Rem Tromol

Advertisement
Kalau dilihat dari konstruksinya, ada 6 macam rem tromol. Yakni ;

1. Tipe leading Trailing
Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagai leading dan satunya sebagai trailing. Leading shoe artinya sepatu rem menekan tromol dengan putaran tromol melawan arah gerakan kampas. Sementara trailing menekan tromol dengan putaran tromol searah dengan gerakan kampas.

Ciri rem tipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di bagian atas dan ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada backing plate. Sehingga permukaan yang efektif menekan tromol adalah permukaan kampas  bagian atas.

2. Tipe leading shoes

Tipe ini, memiliki dua silinder roda yang terletak di ujung atas dan bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekan baik permukaan atas atau permukaan bawah kampas rem seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol rem.

 Tipe leading shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni ;
  • Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanya memiliki satu buah piston. Sehingga hanya mampu menggerakan salah satu sisi dari kampas rem.
  • Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki dua buah piston. Sehingga semua permukaan kampas rem akan sempurna tertekan ke arah tromol rem.


3. Tipe servo

Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating adjuster. Artinya, adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerak ke kanan dan kekiri.

Tipe ini memiliki konstruksi sama seperti leading trailing, dengan satu silinder roda yang terletak di bagian atas dan sebuah adjuster dibagian bawah. namun adjuster ini, tidak dibaut ke backing plate. Sehingga bisa bergerak ke kanan dan kekiri dengan bebas.

Fungsi dari floating adjuster ini, sebenarnya merupakan penyempurnaan dari tipe leading trailing agar lebih banyak permukaan kampas rem yang dapat menekan permukaan tromol.

Tipe servo juga memiliki dua tipe lagi, yakni ;
  • Uni servo, hanya memiliki satu silinder roda dengan satu piston.
  • Duo servo, memiliki satu silinder roda dengan dua buah piston.

PRAKTER REM