Friday, November 18, 2016
Thursday, November 3, 2016
PEMBELAJARAN DARING / KELAS MAYA SISTEM STARTER KELAS XI OLEH: MURSIDI,S.Pd GURU SMK PANCASILA 9
Seaseon 1: Membuka, mendownload atau mencopy materi dan soal teori sistem
starter lewat jaringan internet pada blog : http://mursidismkpancasila9giriwoyo.blogspot.com
SISTEM STARTER
Suatu mesin atau engine tidak dapat
mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga
dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan. Dari
beberapa cara yang sudah ada pada saat ini, mobil pada umumnya menggunakan satu
motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch (solenoid) yang memindahkan
gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel (roda gila),
sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara otomatis poros engkol pun
juga ikut berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan momen yang
besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai atau aki,
Pengertian dan Fungsi Sistem Starter
Sistem starter adalah bagian
dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal untuk
engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, dan poros engkol dapat
berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja
memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Komponen-komponen Sistem Starter
1. Kunci
Kontak / Sarting Switch
Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
2. Baterai
(Aki)
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik
ke sistem starter, sistem
pengapian,
lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya
Sekering
(fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem
kelistrikan.
5. Kabel Kabel berfungsi sebagai
penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil. Untuk penghubung
pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup besar karena kabel
tersebut juga dilewati arus yang cukup besar.
Pada sistem pengapian yang
dilengkapi dengan ballast
resistor,
biasanya sistem starter juga dilengkapi dengan dioda atau dengan relay, yang
berfungsi untuk mengalirkan arus dari baterai ke ignition
coil tanpa
melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar arus tidak
kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG).
1. Solenoid/Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet (magnetic switch)
atau disebut juga dengan solenoid ini digunakan untuk menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus mengalirkan arus
listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama (terminal
30 dan C). Di dalam saklar magnet terdapat dua kumparan, yaitu:
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
b. Hold In Coil merupakan suatu kumparan
yang bila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk
menahan plunyer sehingga mempertahankan gear pinion dengan fly wheel tetap
berkaitan.
2. Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature terdiri dari sebatang besi yang
berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan
armature. Armatur berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar. Armatur terkadang juga disebut
dengan angker.
3. Yoke dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang
berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan
sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
4. Field Coil (Kumparan Medan)
Kumparan medan atau yang biasa
disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat
memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini
berfungsi untuk membangkit medan magnet.
5. Brush (Sikat) dan Brush Holder (Pemegang
Sikat)
Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak,
dan berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki
empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua:
a. Dua buah brush disebut dengan brush
positif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari field coil ke armatur
dan brush.
b. Dua buah brush lainnya disebut dengan brush
negatif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari armatur ke massa.
6. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman
putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan ring gear pada roda gila
(fly wheel).
7. Drive Lever/Shift Fork (Tuas Penggerak)
Drive lever meneruskan gerakan dari
plunyer solenoid untuk menggerakkan roda gigi pinion. Drive lever berfungsi
untuk mendorong/menghubungkan pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan ring
gear pada fly wheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada
fly wheel.
8. Kopling Starter/Starter Clutch (Overrunning
Clutch)
Kopling starter berfungsi untuk meneruskan
momen putar armatur shaft kepada fly wheel melalui roda gigi pinion, sehingga
fly wheel dapat ikut berputar. Kopling starter juga berfungsi sebagai pengaman
dari armature coil (mengecah kerusakan starter) bilamana putaran mesin yang
tinggi cenderung memutarkan balik pinion gear. Kopling starter akan melepaskan
dengan sendirinya bila putaran fly wheel (putaran mesin) lebih besar daripada
putaran gear pinion (putaran starter).
9. Gigi
Pinion dan Helical Spline
Gigi pinion dan ring gear meneruskan daya putar
starter ke mesin. helical spline mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion
dan menyebabkan perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih
lembut.
10.
Reduction Gear (*Tipe Reduksi)
Reduction gear berfungsi meneruskan daya putar
motor ke gigi pinion dan meningkatkan torsi/momen putar dengan mengurangi
putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction gear
biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (kopling starter yang
menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive
gear, idle gear, dan clutch gear.
11.
Planetari Gear (*Tipe Planetari)
Unit planetari gear pada motor starter tipe
planetari berfungsi sebagai gigi pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran
dari armatur ke ring gear untuk memutarkan engkol mesin. Planetari gear juga
berfungsi mereduksi putaran starter untuk meningkatkan momen putar/torsi.
Season 2 : Diskusi dan saling memberi tanggapan dan komentar tentang sistem
starter lewat facebook : Mursidi Smkpancasilagiriwoyo
Season 3 : Jawaban dari tugas daring soal teori sistem starter dikirim
lewat email http://mursidismkpancasila@gmail.com
SOAL
No
|
Soal
|
1
|
Tuliskan fungsi dari sistem
starter
|
2
|
Tuliskan komponen-komponen
utama dari sistem starter
|
3
|
Jelaskan cara kerja sistem
starter saat kunci kontak pada posisi di START
|
4.
|
Jelaskan pengetesan motor
starter tanpa beban
|
5.
|
Jelaskan pemeriksaan field coil
dari kemungkinan sirkuit terbuka dan tidak berhubungan dengan massa !
|
Season 4 : Membuat foto dan video praktek tentang sistem starter dan
dikirim lewat email http::/mursidismkpancasila@gmail.com
PEMBELAJARAN DARING / KELAS MAYA SISTEM STARTER KELAS XI OLEH: MURSIDI,S.Pd GURU SMK PANCASILA 9
Seaseon 1: Membuka, mendownload atau mencopy materi dan soal teori sistem
starter lewat jaringan internet pada blog : http://mursidismkpancasila9giriwoyo.blogspot.com
SISTEM STARTER
Suatu mesin atau engine tidak dapat
mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga
dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan. Dari
beberapa cara yang sudah ada pada saat ini, mobil pada umumnya menggunakan satu
motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch (solenoid) yang memindahkan
gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel (roda gila),
sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara otomatis poros engkol pun
juga ikut berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan momen yang
besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai atau aki,
Pengertian dan Fungsi Sistem Starter
Sistem starter adalah bagian
dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal untuk
engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, dan poros engkol dapat
berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja
memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Komponen-komponen Sistem Starter
1. Kunci
Kontak / Sarting Switch
Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
2. Baterai
(Aki)
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik
ke sistem starter, sistem
pengapian,
lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya
Sekering
(fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem
kelistrikan.
5. Kabel Kabel berfungsi sebagai
penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil. Untuk penghubung
pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup besar karena kabel
tersebut juga dilewati arus yang cukup besar.
Pada sistem pengapian yang
dilengkapi dengan ballast
resistor,
biasanya sistem starter juga dilengkapi dengan dioda atau dengan relay, yang
berfungsi untuk mengalirkan arus dari baterai ke ignition
coil tanpa
melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar arus tidak
kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG).
1. Solenoid/Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet (magnetic switch)
atau disebut juga dengan solenoid ini digunakan untuk menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus mengalirkan arus
listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama (terminal
30 dan C). Di dalam saklar magnet terdapat dua kumparan, yaitu:
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
b. Hold In Coil merupakan suatu kumparan
yang bila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk
menahan plunyer sehingga mempertahankan gear pinion dengan fly wheel tetap
berkaitan.
2. Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature terdiri dari sebatang besi yang
berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan
armature. Armatur berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar. Armatur terkadang juga disebut
dengan angker.
3. Yoke dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang
berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan
sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
4. Field Coil (Kumparan Medan)
Kumparan medan atau yang biasa
disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat
memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini
berfungsi untuk membangkit medan magnet.
5. Brush (Sikat) dan Brush Holder (Pemegang
Sikat)
Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak,
dan berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki
empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua:
a. Dua buah brush disebut dengan brush
positif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari field coil ke armatur
dan brush.
b. Dua buah brush lainnya disebut dengan brush
negatif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari armatur ke massa.
6. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman
putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan ring gear pada roda gila
(fly wheel).
7. Drive Lever/Shift Fork (Tuas Penggerak)
Drive lever meneruskan gerakan dari
plunyer solenoid untuk menggerakkan roda gigi pinion. Drive lever berfungsi
untuk mendorong/menghubungkan pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan ring
gear pada fly wheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada
fly wheel.
8. Kopling Starter/Starter Clutch (Overrunning
Clutch)
Kopling starter berfungsi untuk meneruskan
momen putar armatur shaft kepada fly wheel melalui roda gigi pinion, sehingga
fly wheel dapat ikut berputar. Kopling starter juga berfungsi sebagai pengaman
dari armature coil (mengecah kerusakan starter) bilamana putaran mesin yang
tinggi cenderung memutarkan balik pinion gear. Kopling starter akan melepaskan
dengan sendirinya bila putaran fly wheel (putaran mesin) lebih besar daripada
putaran gear pinion (putaran starter).
9. Gigi
Pinion dan Helical Spline
Gigi pinion dan ring gear meneruskan daya putar
starter ke mesin. helical spline mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion
dan menyebabkan perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih
lembut.
10.
Reduction Gear (*Tipe Reduksi)
Reduction gear berfungsi meneruskan daya putar
motor ke gigi pinion dan meningkatkan torsi/momen putar dengan mengurangi
putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction gear
biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (kopling starter yang
menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive
gear, idle gear, dan clutch gear.
11.
Planetari Gear (*Tipe Planetari)
Unit planetari gear pada motor starter tipe
planetari berfungsi sebagai gigi pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran
dari armatur ke ring gear untuk memutarkan engkol mesin. Planetari gear juga
berfungsi mereduksi putaran starter untuk meningkatkan momen putar/torsi.
Season 2 : Diskusi dan saling memberi tanggapan dan komentar tentang sistem
starter lewat facebook : Mursidi Smkpancasilagiriwoyo
Season 3 : Jawaban dari tugas daring soal teori sistem starter dikirim
lewat email http://mursidismkpancasila@gmail.com
SOAL
No
|
Soal
|
1
|
Tuliskan fungsi dari sistem
starter
|
2
|
Tuliskan komponen-komponen
utama dari sistem starter
|
3
|
Jelaskan cara kerja sistem
starter saat kunci kontak pada posisi di START
|
4.
|
Jelaskan pengetesan motor
starter tanpa beban
|
5.
|
Jelaskan pemeriksaan field coil
dari kemungkinan sirkuit terbuka dan tidak berhubungan dengan massa !
|
Season 4 : Membuat foto dan video praktek tentang sistem starter dan
dikirim lewat email http::/mursidismkpancasila@gmail.com
Subscribe to:
Posts (Atom)